Soloposcom, SOLO - Ma'nene di Tanah Toraja adalah ritual penting yang masih dipegang teguh oleh masyarakat adat sekitar. Sebagai sebuah ritus, Ma'nene menjadi bagian penting dari masyarakat. Ma'nene merupakan sebuah ritual di mana mayat yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu dikeluarkan dari dalam liang kuburan untuk dibersihkan dan diganti baju dan kainnya.
Ayam& sapi ayam : Kumpulan cerita pendek lucu singkat paling kocak dijamin bikin ngakak. Source: dongengceritarakyat.com. Dongeng binatang singkat yang kakak posting pada kesempatan kali ini adalah cerita fabel yang sangat kakak sukai ketika kakak masih kecil. Contoh cerita fabel tentang hewan, lucu singkat. Source: punyacerita28.blogspot.com
Akutidak boleh bergerak. Berat sungguh batang kayu ini," jawab buaya. Kerbau kasihan melihat buaya. Kerbau cuba mengangkat kayu itu dengan tanduknya. Apabila batang kayu terangkat, buaya cepat-cepat melepaskan dirinya. Sebaik-baik sahaja kerbau menghumban kayu itu ke bawah, buaya segera menangkapnya. "Eh, buaya!
Quote Ikan Masapi merupakan daya tarik dari sebuah Legenda di Tana Toraja. Menurut masyarakat Toraja Ikan Masapi (Moa / Belut berkuping) merupakan ikan yang tinggal di celah-celah bebatuan gamping kolam di daerah Tilanga, ukurannya cukup besar.. sekitar tiga kali ukuran ikan arwana dewasa. Karena Ikan Masapi ini tinggal di celah-celah bebatuan
Latartempat cerita rakyat Yukki Onna di Jepang, di sebuah hutan. Kemudian latar waktu cerita rakyat ini adalah pada zaman dahulu, pada suatu malam, dan pada saat badai salju. Sementara itu, latar tempat cerita rakyat Mamanua adalah di Gunung Kelabat, Tumetenden di negeri Airmadidi, di hutan belantara, di tepi laut, dan di Kahyangan.
Berikutini ada uraian mengenai kumpulan beberapa cerita rakyat dari berbagai macam daerah di Indonesia yang bisa Anda jadikan sebagai referensi bacaan. Lutung Kasarung Cerita Rakyat Lutung Kasarung. Banyak sekali rakyat yang mengeluh karena hewan ternaknya hilang. Bahkan gempa yang membahayakan orang-orang di sekelilingnya seringkali terjadi.
UCDw.
Dongeng rakyat Indonesia yang akan Kakak kisahkan malam hari ini termasuk dalam kumpulan cerita tentang hewan daerah Maluku. Jika pada cerita rakyat maluku sebelumnya menceritakan tentang asal muasal empat kesultanan yang ada di Maluku Utara, maka pada kesempatan kali ini Kakak akan mendongeng cerita tentang hewan terbaik di wilayah tersebut. Saking serunya dua dongeng cerita tentang hewan ini, kakak mengumpulkannya dalam Kumpulan Cerita Rakyat Indonesia terbaik. Pada zaman dahulu hiduplah seekor buaya besar di Tanah Genting Baguala yang menghubungkan Jazirah Lei Timur dan jazirah Lei Hitu. Warga menamakannya Buaya Tembaga karena kulit tubuhnya berwarna kekuning-kuningan. Buaya Tembaga merasa senang dan betah tinggal di Tanah Genting Baguala karena keindahan dan kenyamanannya. Selain itu, warga juga memujanya sehingga Buaya Tembaga itu kian betah tinggal di tempat berdiamnya itu. Tak jauh dari Tanah Genting Baguala, tepatnya di pesisir pantai selatan Pulau Buru, hiduplah seekor ular besar. Ia hidup bertengger di atas batang pohon Mintanggor. Si ular besar selalu mengganggu warga dan juga makhluk-makhluk hidup Iainnya di tempat itu. Ia kerap memangsa ikan-ikan, buaya-buaya, dan juga hewan-hewan Iainnya. Kumpulan Dongeng Rakyat Indonesia Cerita Tentang Hewan Buaya Tembaga Segenap hewan yang bermukim di pesisir pantai selatan Pulau Buru lantas berkumpul dan berembuk untuk melenyapkan si ular besar. Mereka bersepakat, hanya Buaya Tembaga saja yang mampu mengalahkan ular besar yang sangat meresahkan itu. Mereka bersepakat meminta bantuan Buaya Tembaga. Buaya Tembaga memenuhi permintaan itu. Ia segera menuju pantai selatan Pulau Buru. Kedatangannya disambut hangat sekalian hewan yang bermukim di sana. Mereka mengadakan upacara penyambutan yang dilangsungkan selama dua hari dua malam. Pada hari ketiga, Buaya Tembaga mulai melaksanakan tugasnya. Ia mengintai tempat di mana ular besar itu berdiam. Ketika Buaya Tembaga mendekati pohon Mintanggor, ia diserang ular besar yang melilitkan tubuhnya pada batang pohon Mintanggor. Pertarungan yang seru segera terjadi. Setiap kali ular besar menyerang dengan pagutannya, Buaya Tembaga menangkis serangan itu dengan kibasan ekornya yang kuat dan bertenaga. Pertarungan antara Buaya Tembaga dan ular besar itu berlangsung lebih dari sehari semalam. Segenap hewan hanya bisa menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan. Mereka berharap Buaya Tembaga dapat mengalahkan ular besar yang sangat merepotkan itu. Pada hari kedua pertarungan, ular besar terlihat kepayahan. Pagutan mematikannya berulang-ulang dapat ditangkis dan dihindari Buaya Tembaga, sementara hantaman ekor Buaya Tembaga berulang-ulang mengenai kepala dan tubuhnya. Pada kesempatan yang menentukan, Buaya Tembaga kembali berhasil menghantamkan ekor besarnya ke arah kepala ular besar. Kepala ular besar itu remuk dan matilah ia tak lama kemudian. Tubuh si ular besar terhempas ke laut setelah lilitannya pada batang pohon Mintanggor terlepas. Segenap hewan yang berdiam di pesisir pantai selatan Pulau Buru bersorak gembira menyambut kemenangan Buaya Tembaga. Mereka telah terbebaskan dari kekejaman si ular besar. Mereka tak lagi merasa takut mencari makanan di sekitar tempat itu setelah si ular besar yang sangat meresahkan itu menemui kematiannya. Segenap hewan lantas menganugerahi gelar untuk Buaya Tembaga dengan sebutan Yang Dipertuan di daerah Teluk Baguala. Mereka juga memberikan hadiah untuk Buaya Tembaga. Hadiah itu berupa ikan-ikan parang, make, papare, dan salmaneti yang diletakkan di dalam wadah yang terbuat dari anyaman bambu. Buaya Tembaga lantas membawa hadiah itu untuk kembali ke tempat bermukimnya. Sejak saat itu hingga kini di teluk Baguala banyak terdapat ikan parang, make, papare, dan salmaneti. Warga yang berdiam di sekitar teluk Baguala kerap menangkap ikan-ikan itu untuk dijual atau dijadikan makanan sendiri. Jika ada warga yang melihat kemunculan Buaya Tembaga, mereka merasa akan mendapatkan keberuntungan. Mereka percaya, Buaya Tembaga adalah buaya keberuntungan. Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Rakyat Indonesia Cerita Tentang Hewan Buaya Tembaga adalah kebenaran akan dapat menumpas atau mengalahkan kebatilan atau kejahatan. Selain itu, kebaikan seseorang akan dikenang dengan baik oleh orang-orang sepanjang zaman. Kumpulan Cerita Tentang Hewan Dongeng Rakyat Indonesia Hikayat Rusa Dan Kulomang Tersebutlah sekelompok rusa yang berdiam di sebuah hutan di Kepulauan Aru pada masa lampau. Rusa-rusa itu amat sombong karena merasa mempunyai kelebihan yang sangat luar biasa dalam hal berlari. Hewan-hewan yang terkenal cepat larinya pun dapat mereka kalahkan hingga membuat mereka kian sombong dan memandang rendah hewan-hewan lain. Rusa-rusa itu juga mempunyai kebiasaan untuk menantang hewan-hewan lain untuk lomba lari dengan taruhan wilayah. Jika rusa-rusa itu menang, maka mereka akan mengambil wilayah itu menjadi wilayah kekuasaan mereka. Karena mereka selama itu tidak pernah terkalahkan, wilayah-wilayah yang dikuasai rusa-rusa itu pun semakin terbentang luas. Di pinggir hutan tempat bermukim rusa-rusa itu terdapat pantai berpasir putih. Sekelompok kulomang atau siput laut tinggal berdiam di wilayah tersebut. Kulomang-kulomang itu dikenal sangat setiakawan. Mereka juga dikenal cerdik. Kumpulan Cerita Tentang Hewan Dongeng Rakyat Indonesia Hikayat Rusa Dan Kulomang Pada suatu hari rusa mendatangi kulomang. Rusa menantang adu lari. Jarak yang dijadikan tempat adu Iari itu dari tempat tinggal kulomang hingga tanjung kesebelas. Siapa yang lebih dahulu tiba di tanjung kesebelas, maka dialah pemenang adu lari tersebut. Sebagai pemenang, ia berhak untuk menempati tempat pihakyang kalah. “Hei kulomang, engkau berani menerima tantanganku?” kata rusa dengan lagak sombongnya. Kulomang sesungguhnya sadar, kemampuan berlarinya sangat jauh lebih rendah dibandingkan rusa. Namun demikian, kulomang berniat menghentikan kesombongan rusa. Maka dipikirkannya sebuah cara untuk mengalahkan rusa melalui kecerdikan siasatnya. Katanya setelah menemukan cara itu, “Baiklah, aku terima tantanganmu.” “Jika engkau kalah, engkau harus pindah dari tempat tinggalmu sekarang ini. Ingat baik-baik itu!” kata rusa. “Baik,” sahut kulomang. “Sekali-kali aku tidak akan mengingkari janjiku ini.” Rusa sangat senang mendengar janji dan kesanggupan kulomang. Menurutnya, sangat gampang baginya mengalahkan kulomang dalam adu lomba Iari. Bukankah kulomang sangat lambat jalannya? Bahkan, hanya dengan berjalan santai pun, ia akan dapat mengalahkan kulomang yang amat Iambat jalannya itu. Terbayang di benak rusa akan luasnya wilayah pantai berpasir putih yang indah itu yang akan dapat dikuasainya. Sepeninggal rusa, kulomang lantas memanggil dan mengumpulkan seluruh kulomang yang terda pat di pantai berpasir putih. Ia pun menjelaskan rencananya untuk mengalahkan sekaligus menghentikan kesombongan rusa. “Dengan kebersamaan di antara kita, niscaya kita akan dapat mengalahkan rusa yang sangat sombong itu!” tegas si kulomang. Pada hari yang telah ditentukan, rusa dan kulomang siap beradu Iari. Rusa sengaja mengundang semua kawan-kawannya untuk menjadi saksi atas kemenangan yang sangat yakin akan dapat dicapainya. Tanpa disadari rusa, kulomang sesungguhnya telah mengatur siasat untuk mengalahkan rusa. Kulomang telah menyiapkan sepuluh temannya untuk bersiaga di masing-masing tanjung, dari tanjung kedua hingga tanjung kesebelas. Kulomang telah meminta kawan-kawannya untuk menyahut jika nanti rusa memanggil atau bertanya. Perlombaan lari itu pun dimulai. Ketika aba-aba lomba dimulai, rusa lalu berlari. Kulomang berlagak berlari, namun sejenak kemudian ia segera bersembunyi di balik batu karang. Dengan langkah tenang dan sikap sombong, rusa terus berlari. Beberapa saat kemudian ia telah tiba di tanjung kedua. Seketika berhenti, ia lantas menolehkan wajah ke belakang. Ia yakin, kulomang tentu masih tertinggal jauh di belakangnya. Maka, ia pun berteriak untuk memanggil, “Kulomang! Masih jauhkah engkau dari tanjung kedua ini?” Kulomang kedua lantas muncul dari tempat persembunyiannya seraya berujar, “Lihat, aku telah berada di depanmu. Tidak perlu engkau berteriak-teriak seperti itu!” Rasa sangat terkejut mendapati kulomang telah berada di depannya. Sama sekali ia tidak mengetahui jika kulomang yang berada di depannya itu kulomang yang berbeda dengan yang bersamanya di garis awal Iomba. Ia benar-benar tidak menduga jika kulomang mampu berlari begitu cepat hingga mampu mendahuluinya. Maka, ia pun berlari lebih cepat menuju tanjung ketiga. Ketika rusa tiba di tanjung ketiga, kejadian seperti di tanjung kedua kembali terulang. Kulomang telah berada di depan rusa ketika rusa tiba. Rusa benar-benar tidak menyangka jika kulomang mampu berlari begitu cepat dan mampu mendahuluinya. Rusa tidak lagi memandang enteng kulomang. Ia berlari cepat menuju tanjung keempat. Namun, lagi-lagi rusa mendapati kulomang telah berada di depannya. Begitu pula yang terjadi di tanjung kelima, keenam, ketujuh, hingga kesepuluh. Setiap kali rusa tiba di tanjung itu, setiap kali itu pula kulomang telah berada di depannya. Bahkan, di tanjung kesepuluh, kulomang tersenyum dan mengejeknya, “Rusa! Bersiap-siaplah engkau untuk menerima kekalahanmu. Di tanjung kesebelas aku pasti akan mengalahkanmu!” Tak terkirakan kemarahan rusa. Ia lantas mengerahkan segenap kemampuannya untuk berlari. Ia benar-benar keheranan dan sama sekali tidak menduga jika kulomang mampu berlari begitu cepat dan terus mendahuluinya di setiap tanjung. Ia merasa harus bisa mengalahkan kulomang di garis akhir lomba di tanjung kesebelas. Namun, lagi-lagi rusa terperanjat bukan alang kepalang ketika tiba di tanjung kesebelas. Ia mendapati kulomang telah berdiri menunggu kedatangannya! Setibanya di tanjung kesebelas, rusa telah kehabisan napas setelah mengerahkan segenap kemampuan berlarinya. Tenaganya benar-benar telah terkuras habis. Ketika tiba di garis akhir lomba, tubuh rusa limbung dan jatuh. Tak berapa lama kemudian rusa yang sombong itu pun mati. Begitulah yang terjadi. Dengan kecerdikan siasatnya, kulomang mampu memperdayai rusa. Pesan moral dari Kumpulan Cerita Tentang Hewan Dongeng Rakyat Indonesia Hikayat Rusa Dan Kulomang adalah kesombongan akan runtuh dl kemud1an hari. Kecerdikan akan dapat mengalahkan kekuatan otot.
Makassar - Cerita rakyat Sulawesi Selatan yang cukup terkenal yakni La Dana dan Kerbaunya. Cerita rakyat ini berasal dari Tana La Dana dan Kerbaunya merupakan cerita rakyat yang sarat akan makna. cerita ini mengisahkan tentang seorang anak petani dari Toraja yang terkenal akan kecerdikannya bernama La kala kecerdikan itu ia gunakan untuk memperdaya orang. Sehingga kecerdikan itu kemudian menjadi kelicikan. Kisah La Dana dan Kerbaunya sangat terkenal. Bahkan kisah ini pernah diterbitkan dalam buku berjudul "The magic crocodile and other folktales from Indonesia" yang ditulis oleh Alice M. Terada dan diterbitkan oleh Honolulu University of Hawaii Press pada tahun berikut ini cerita rakyat Sulawesi Selatan La Dana dan Kerbaunya lengkap sebagaimana dilansir dari laman La Dana adalah seorang anak petani dari Tana Toraja. Ia dikenal sebagai anak yang pandai dan kecerdikannya itu kerap digunakan untuk menipu dan memperdayai orang. Tak jarang kecerdikan dan kepandaian yang dimilikinya berbuah suatu hari, La Dana bersama seorang kawannya diundang untuk menghadiri upacara adat pemakaman. Sebagaimana diketahui, bahwa pesta upacara kematian di Toraja begitu pemilik acara akan menyembelih kerbau-kerbau untuk dimakan dan dibagikan kepada tamu. Sudah menjadi kebiasaan di tana Toraja, setiap tamu akan mendapatkan daging kerbau yang telah itu, La Dana mendapatkan jatah bagian kaki belakang kerbau. Sementara temannya mendapatkan hampir seluruh bagian kerbau kecuali ini memunculkan kecemburuan di dalam hati La Dana. Ia kemudian berpikir bagaimana caranya mendapatkan bagian yang lebih banyak dari temannya dinyana, La Dana meminta kepada temannya untuk menggabungkan seluruh jatah bagian kerbau mereka. Ia berpendapat, bahwa daging kerbau yang sudah terkumpul ini selanjutnya bisa ditukarkan dengan kerbau yang masih tersebut nantinya akan dipelihara hingga gemuk lalu disembelih dan dimakan bersama-sama. Temannya mereka, usulah itu kemudian diterima oleh si pemilik hajat. Mereka akhirnya mendapatkan seekor kerbau hidup yang masih itu kemudian dipelihara di rumah temannya La Dana dan diberi makan agar cepat setelahnya La Dana mulai tak sabar untuk menunggu kerbaunya menjadi gemuk. Ia pun mendatangi rumah kawannya dan meminta agar kerbau itu segera di sembelih."Mari kita potong hewan ini, saya sudah ingin memakan dagingnya," kata La Dana."Tunggulah sampai hewan itu agak gemuk!" Jawab La Dana pulang dengan tangan kosong dan perasaan berselang, La Dana mendatangi lagi rumah kawannya itu. Seperti biasa ia kembali membujuk kawannya untuk menyembelih hewan tersebut."Mari kita potong hewan ini, saya sudah tidak sabar ingin memakan dagingnya," bujuk La Dana."Tunggulah sampai dia menjadi lebih gemuk!" Jawab Dana lalu mengusulkan, "Kalau begitu sebaiknya kita potong saja bagian saya, dan kamu bisa memelihara hewan itu selanjutnya."Kawannya berpikir jika kaki belakang kerbau itu dipotong maka tentu ia akan mati. Maka ia pun membujuk La Dana agar mengurungkan berjanji jika La Dana mau bersabar menunggu, maka akan diberikannya kaki depan kerbau itu juga. Jadi La Dana akan mendapatkan 2 pasang kaki berselang La Dana pun datang lagi dan kembali meminta agar bagiannya dipotong. Sekali lagi kawannya membujuk agar ia sedikit bersabar. Kini Ia pun menjanjikan akan memberikan sebagian badan kerbau itu jia ia mau menunda maksudnya. Akhirnya La Dana pun hari kemudian, La Dana kembali ke rumah temannya. Lagi-lagi ia meminta agar kerbau itu ini kawannya sudah kehilangan kesabarannya. Dengan marah ia pun berkata, "Kenapa kamu tidak ambil saja kerbau ini sekalian! Dan jangan datang lagi untuk mengganggu saya."Akhirnya La dana pun pulang dengan gembiranya sambil membawa seekor kerbau gemuk. Simak Video "Melihat Keindahan Tenun Rongkong dari Sulawesi Selatan" [GambasVideo 20detik] edr/alk
Cerita rakyat yaitu cerita khas provinsi nan diambil yang mengandung banyak hikmah dan nilai-poin penting nan bisa diambil dan dipraktekkan di hayat sehari-hari. Kisah rakyat yang disebarkan dari mulut kemulut biasanya tidak dikenal pengarangnya yang disebut sebagai folklor atau dongeng. Banyak sekali cerita rakyat strata di Indonesia, terdapat 366 cerita rakyat Nusantara atau lebih, mulai dari kisahan rakyat dari Jawa Paruh dan narasi rakyat Jawa secara keseluruhan, ada juga kisah rakyat Riau, cerita rakyat Kalimantan, cerita rakyat Bali, cerita rakyat Papua, cerita rakyat Lampung dan pusparagam cerita rakyat nusantara lainnya. Banyak kisahan rakyat dalam bahasa Inggris, yang digdaya sinopsis kisahan rakyat bersumber setiap jenis jenis cerita rakyat yang penuh dengan makna. Berikut ini adalah contoh cerita rakyat pendek yang boleh jadi beberapa telah Sedulur ketahui cerita. Yuk, mari langsung sahaja kita simak ulasannya di bawah ini! Baca Pula 10 Dongeng Anak Terbaik & Komikal bagi Kecerdasan si Katai Daftar Kisah Rakyat Indonesia Terbaik Sepanjang Waktu Unsplash Meskipun telah suka-suka sejak zaman dahulu, namun hikmah yang terkandung pada kisah rakyat Indonesia masih tetap bisa diaplikasikan dalam hayat sehari-hari kini. Apabila Sedulur terbetot bagi mengaji cerita rakyat Indonesia terbaik sepanjang perian, berikut adalah 20 daftar cerita yang dapat Sedulur pilih. Selamat membaca! 1. Cerita Rakyat Lutung Kasarung, Jawa Barat Pertama adalah cerita rakyat nan dari berpangkal Jawa Barat, yaitu lutung kasarung. Cerita ini berasal dari Pasundan atau kewedanan Sunda. Mengobrolkan akan halnya sendiri raja bernama Prabu Tapak Agung yang n kepunyaan dua orang upik bernama Purbasari dan Purbararang. Sang raja berniat untuk turun tahta dan menjadikan Purbasari misal penerus pemimpin kerajaan. Sekadar, Purbararang merasa kesal dengan keputusan ayahnya dan berniat menyelakai Purbasari. Purbararang pula kemudian menjauhi ke nini sihir dan mengutuk Purbasari sehingga menjadi buruk rupa, kulitnya dipenuhi bintik hitam. Purbasari pun kemudian diasingkan ke pangan dan Purbararang yang menjadi ketua penerus ayahnya. Lega satu ketika, Purbasari ditemani oleh seekor lutung dan menyuruh Purbasari bikin berendam di internal telaga, seketika Purbasari sekali lagi sembuh dan kembali menjadi cantik jelita. Purbasari pula mendatangi kerajaan dan bersabung dengan kakaknya Purbararang. Bagi menentukan penerus tahta, mereka empat mata sekali lagi berlanggar, mulai berpokok beradu panjang bulu hingga berlanggar tampan tara. Purbasari pun menyodorkan lutung temannya di wana sebagai pasangan. Seketika lutung tersebut berubah menjadi pemuda yang sangat nampan, melebihi ketampanan n antipoda Purbararang. Purbararang lagi mengalah dan mengakuri kesalahannya. Purbasari kemudian diangkat menjadi Ratu dan hidup bahagia bersama kekasihnya, Lutung Kasarung. BACA Lagi 12 Segel-merek Melahirkan Nan Sudah Dekat, Terbiasa Sempat! 2. Cerita Rakyat Alue Hantu bumi, Riau Dalam teks cerita rakyat, tedapat bilang jenis cerita rakyat, baik berdasarkan genre maupun pun berdasarkan tulang beragangan cerita rakyat. Narasi alias kisahan rakyat selanjutnya adapun asal usul daerah yang bernama Alue Naga. Alue Naga adalah cerita rakyat yang dari dari Riau dan menceritakan sebuah tempat dimana terdapat seekor naga yang kepalanya tertusuk pedang. Naga tersebut diselamatkan makanya koteng sunan dan kanjeng sultan. Menangis kesakitan, ketika diselamatkan, dragon juga menggeser tubuhnya condong laut secara perlahat. Mendadak, daerah tersebut kemudian menciptakan menjadikan sebuah silsilah sungai kecil yang dipenuhi maka dari itu rawa dan lopak air. Raja dan tuanku pun kemudian memberi toponimi tersebut sebagai Alue Hantu bumi, berdasarkan apa yang dialami. Sama seperti cerita di atas, beberapa cerita rakyat intern bahasa Jawa seringkali memuat informasi terkait asal-usul sebuah daerah yang tak terlepas berasal mitos dan narasi rakyat yang terserah di daerah tersebut. 3. Paya Buncah, Jawa Paruh Bikin awam Jawa Tengah tentu sudah tidak luar lagi dengan cerita rakyat Rawa Pening. Kisahan ini merupakan asal-usul terbentuknya daerah Rawa Pening. Diceritakan, koteng wanita bernama Endang babaran seekor naga segara yang diberi nama Baru Klinting. Baru Klinting merupakan seekor naga yang bisa berbicara seperti orang biasanya. Satu momen, awam sedang mencari hewan yang cocok untuk dijadikan sebagai santapan pesta. Masyarakat pun ingin menjadikan Yunior Klinting misal santapan, di paruh kegiatan Baru Klinting yang sedang bersunyi-sunyi, Baru Klinting lagi berubah menjadi seorang bocah kecil dan mencari tahu tentang pesat rakyat tersebut. Bocah kecil tersebut pun kelaparan dan meminta makan, tidak cak semau yang ingin membagi makan kecuali sendiri nenek tua bangka. Nenek tua tersebut diberi pesan untuk mengambil sebuah lisung saat mendengar suara deru yang raksasa. Lain lama, suara dahanam pun terdengar dan unjuk air dari tanah dan menenggelamkan semua masyarakat nan ada di desa tersebut yang sedang bergembira ria. Kecuali nenek nan baik hati. Mulai berbunga itu, daerah tersebut diberi keunggulan Rawa Merayang. BACA JUGA 15 Pilihan Mainan Anak 1 Tahun nan Dukung Perkembangan Pengambil inisiatif 4. Cerita Rakyat Sangkuriang, Jawa Barat Selanjutnya adalah cerita rakyat Sangkuriang, yang memuat kisah bagaimana Ardi Tangkuban Perahu tercipta. Cerita bermula ketika seorang perempuan bernama Nona Sumbi yang memiliki seorang anak bernama Sangkuriang. Minus sepengetahuan anaknya, mereka empat mata memiliki seekor kera nan bernama si Tumang. Monyet tersebut ialah tetesan ayah Sangkurian atau junjungan berpokok Dayang Sumbi. Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk mengambilkan benang Dayang Sumbi yang tertinggal, sekembalinya Sangkuriang sorangan enggak bersama Tumang. Ternyata Tumang ditinggalkan oleh Sangkuriang dengan sengaja. Mendengar hal tersebut Dayang Sumbi geram dan mengusir Sangkuriang. Cerita rakyat Jawa Barat ini berlanjut detik Sangkuriang mengembara sendirian meninggalkan kampung halamannya, dan melupakan segalanya, termasuk tentang ibunya. Setelah bertahun-tahun lamanya, Sangkuriang pun ke kampung halaman dan tak mengenali apapun, termasuk ibunya. Dia pun drop hati puas Dayang Sumbi dan bukan memaklumi bahwa Dayang Sumbi ialah ibunya. Perempuan Sumbi lagi tidak mengetahui bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Sangkuriang sekali lagi melamar Dayang Sumbi, Cewek Sumbi lagi menerimanya. Sampai satu ketika, Perawan Sumbi mengerti bahwa Sangkuriang merupakan anaknya dan berusaha membatalkan pernikahannya. Sangkuriang pun mengamuk dan menerjang perahu atau perahu, sehingga kemudian bahtera tersebut membuat gunung yang ketika ini dikenal dengan stempel Ardi Tangkuban Perahu. 5. La Moelu, Sulawesi Tenggara Cerita rakyat yang menarik seterusnya datang dari Sulawesi Tenggara merupakan La Moelu yang menceritakan adapun seorang gadis perawan yang diberi tugas oleh ayahnya untuk menggapil iwak boncel dan aneh yang ditangkap ayah tersebut ketika memepas. Gadis tersebut bernama La Moelu, sama seperti mana titel kisah rakyat kali ini. La Moelu lagi kemudian melepaskan ikan yang diberi nama Jinnade tersebut ke laut. La Mooelu berpesan kepada ikan tersebut, saat ia menyebut namanya, Jinnade harus langsung ke rataan, karena akan diberi makan. Namun, tetangganya yang serakah memanggil Jinnade dan menangkapnya bakal dijadikan lauk bersantap. La Moelu yang mengetahui hal tersebut pun dayuh hatinya. Kemudian La Moelu pula mengubur duri dan tulang kulit kerbau Jinnade. Lama kelamaan terbit tulang belulang Jinnade, tumbuh pohon emas yang boleh digunakan untuk kebaikan La Moelu, nan juga memiliki sikap dan lever yang terlampau baik. 6. Cerita Rakyat Malin Kundang, Sumatera Barat Selanjutnya adalah kisah rakyat dari Sumatera Barat nan sudah lampau terkenal adalah Malin Bermanja. Cerita rakyat Malin Bermanja menceritakan tentang Malin, koteng momongan yang merantau mulai sejak kampung pelataran dan mendapatkan kesuksesan, sehingga boleh meminang dayang bakir raya. Saja Malin tinggal malu akan halnya musim lalunya yang habis sengsara. Suatu waktu, Malin pun pulang kampung dan mengajak istrinya ke kampung halamannya. Ibu Malin yang telah ditinggal lama, bahagia mendapati anaknya pulang kampung. Namun, dengan gengsi yang tangga, Malin pun berpura-pura tidak mengenal ibunya, agar tidak merosot derajat di depan istrinya. Pasalnya, ibu Malin terlihat compang camping, dan sangat sengsara. Ibu Malin juga sangat sedih, dan berdoa kepada Tuhan Nan Maha Kuasa, kiranya Malin mendapatkan hukuman atas sikapnya yang durhaka tersebut. Zikir ibu Malin pun tercurahkan, dan Malin kemudian dikutuk menjadi batu. Kisahan ini mengajarkan kita agar selalu hormat dan taat kepada ibu bapak, terutama kepada sendiri ibu. BACA Juga 15 Komik Pendidikan Komikal, Kelihatannya Pendamping Belajar Anak 7. Asal mula Danau Maninjau, Sumatera Barat Cerita rakyat nusantara Kisahan rakyat selanjutnya nomplok dari Sumatera Barat yaitu Asausu Tasik Maninjau. Dikisahkan pron bila itu di provinsi kaki Gunung Tinjau, hidup deka- hamba allah bersaudara yang disebut dengan Pemuda Sembilan. Sang sulung bernama Kukuban dan sang bungsu bernama Sani. Mereka n kepunyaan paman bernama Datuk Limbatang. Datuk Limbatang memiliki putra bernama Giran. Sani dan Giran silih memangkalkan hati. Saat perian panen, diadakanlah adu silat. Giran dan Kukuban pun bertanding, mereka sama kuatnya. Namun Kukuban kalah dan merasa dendam kepada Giran. Sejumlah masa kemudian, Datuk Limbatang nomplok meminang Sani untuk Giran tapi Kukuban menolaknya. Luhur dan Giran pun bersedih, mereka berlaga di sebuah tegal bikin mencari solusi. Sepoteng ranting berduri tersangkut pada sarung Indah hingga melukai pahanya. Salatiga, Jawa Paruh Semarangpos Cerita seterusnya adalah berasal dari Jawa Tengah yaitu Asal-usul Salatiga. Dikisahkan plong zaman lampau, kota Semarang dipimpin maka itu Adipati Pandanarang dan n kepunyaan istri bernama Nyai Pandanarang. Ia terkenal misal pengarah yang kredibel, tetapi juga menyukai khazanah nan berharta. Adat kurang baik adipati ini terdengar maka itu Sunan Kalijaga, seorang wali yang arif dan bijaksana. Kanjeng sultan berniat mengingatkan Pandanarang dengan menyamar sebagai tukang rumput. Momen lewat di pelataran kabupaten, Adipati Pandanarang menawar suket dengan harga yang sangat rendah. Penjual rumput itu sekata dan memangkalkan rumputnya di kandang. Sebelum menyingkir, ia menyempilkan uang panca sen di antara rerumputan. Komisi tersebut ditemukan oleh abdi dalem yang taajul melapor kepada Pandanarang. Hal itu terjadi berulang kali. Pandanarang heran mengapa tukang rumput tersebut tidak jalinan meminta uangnya. Ketika tukang rumput itu menclok pula, Pandanarang pun menanyakan asal-usul pandai rumput itu. Ia juga menanyakan mengapa sang tukang suket seperti enggak membutuhkan uang. Tukang rumput menjawab bahwa ia dapat mendapatkan emas dengan sekali cangkulan persil. Ia tidak membutuhkan benda-benda duniawi, karena semuanya tidak abadi. la juga berkata bahwa ada kencana permata terpatri di kerumahtanggaan jerambah istana. Pandanarang murka mendengar jawaban itu. la merasa dihina oleh ahli rumput itu. Pandanarang menyuruh seorang abdi mencekit pangkur, kemudian menyerahkannya kepada pakar rumput. Dengan kukuh, tukang jukut tadi membacokkan cangkul ke tanah. Ternyata, kata-pengenalan anak adam itu benar. Ada emas permata di internal tanah kastil. Baca Juga Umbi lapis Ahmar Bawang Putih, Cerita Nusantara Mumbung Makna! 9. Cerita Rakyat Raja Parakeet, Aceh Cerita Rakyat Nusantara Cerita rakyat singkat selanjutnya menclok berpunca Aceh yaitu kisah Prabu Parakeet. Dikisahkan suatu ketika hinggap pemburu nan memasang haring di dahan pohon tempat burung-burung bercengkrama. Para burung itupun terpasung haring lalu berteriak panik. Namun, Raja Parakeet memerintahkan rakyatnya bakal diam dan berpura-pundi-pundi pemburu cak bertengger, engkau merasa kecewa sampai akhirnya melepaskan seluruh burung hasil tangkapannya. Begitu dilepaskan, burung-titit itu melesat ke angkasa dan kembali bebas. Sedangkan Raja Parakeet malah tak sempat meloloskan diri. Pemburu pun mengangkut pulang Raja Parakeet dan menjualnya kepada Raja Aceh. Sekarang Raja Parakeet hidup di istana. Terkurung intern sangkar emas dengan kas dapur nan terjamin. Doang, Raja Parakeet enggak bahagia. Beliau lebih senang tinggal di Parakeet kembali berpura-rajut mati. Raja Aceh berniat menguburnya. Setelah sangkar dibuka, Raja Parekeet melesat terbang kembali ke rimba tempat rakyat nan suatu ini berasal terbit Nanggroe Aceh Darussalam. Wanti-wanti moral dalam cerita ini ialah seorang pengarah harus bijaksana dan rela berkorban untuk bawahanya. 10. Cerita Rakyat Batu Menangis, Kalimantan Barat Gangguan menangis merupakan cerita rakyat Kalimantan Barat. Cerita rakyat ini bisa menjadi pelajaran nan sangat baik diberikan kepada anak-anak Sedulur. Karena terwalak hikmah yang bisa dipetik dari kisah tentang batu menangis. Batu menangis ini menceritakan tentang sendiri anak asuh cewek yang durhaka kepada ibunya. Ibunya lagi nyeri hati dan berdoa agar anaknya mendapatkan hukuman agar segera sadar dan bertaubat. Doa sang ibu pun didengar dan kemudian anak asuh gadis tersebut kemudian berubah menjadi godaan. Sewaktu berubah menjadi batu, sang momongan belalah menangis dan lamar maaf karena mencatat kesalahannya. Doang sudah lalu terlambat, dan anak asuh perempuan juga berubah menjadi rayuan, nan menangis. BACA Sekali lagi 180 Nama Kanak-kanak anyir Jawa Kuno yang Munjung Makna & Pembawa Nafkah 11. Cerita Rakyat Si Pitung, Jakarta Seterusnya ialah kisahan rakyat Betawi, yaitu narasi rakyat Si Pitung. Si Pitung merupakan warok dari Betawi nan bermain kerumahtanggaan melawan teratu semenjak penjajah Belanda. Pitung pun bertarget kerjakan memperdalam mantra agama dan mantra persilatan. Alhasil Sang Pitung sekali lagi berguru pada Haji Naipin, hingga akhirnya Pitung menguasi segala ilmu yang diajarkan makanya Haji Naipin. Pitung kembali diberi pesan oleh Haji Naipin sebagai gurunya, bagi enggak sombong dan senantiasa menggunakan ilmu yang dikuasai buat membela orang-orang tertindas. Jangan interelasi menunggangi guna-guna yang dimiliki bakal memperkuda orang. Mulai sejak start momen itu, Si Pitung lagi bertekad bagi menegakkan keadilan dan menumpas kedzaliman. 12. Cindelaras, Jawa Timur Lebih jauh yakni narasi rakyat nan cukup naik daun dari Jawa Timur yakni Cindelaras yang menceritakan adapun misinterpretasi sendiri Raja terhadap permaisurinya. Seorang Sri paduka Hambatan, beranama Raden Putra, memiliki satu permaisuri dan satu selir. Sang istri piaraan pula menginginkan menjadi permaisuri dan segera memfitnah permaisuri. Raja pun terhasut dan membuang prameswari ke pangan, dan memerintahkan Patih kekaisaran untuk membantai permaisuri. Patih semata-mata lain membunuh permaisuri, dan mengetahui kejahatan pecah selir. Patih kembali membiarkan prameswari semangat, karena sedang mengandung anak suami-laki. Semangat di alas internal buangan, permasuri pun beranak sendirian sendiri anak laki-laki bernama Cinderalas. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak lanang yang panai, berisi dan pemberani. Suatu masa, Cindelaras menemukan telur ayam kencana dan berjanji akan merawatnya. Telur ayam kembali menetas dan ayam gagah lagi merecup menjadi ayam yang bahadur. Cindelaras pula pergi dari alas dan beradu ayam jantan, ayam Cindelaras pun lain terkalahkan, sampai Raden Putra pun mengajaknya bagi beradu ayam jago. Raden Putra, ayam jago Cindelaras kembali menang dan Cindelaras mengemukakan semua amanat tentang dirinya dan ibunya. Raden Putra pun menghukum selir dan mengusirnya dari kerajaan dan membuangnya ke wana. BACA Lagi Milik dan Beban Anak di Rumah & Sekolah, Bunda Perlu Tau! 13. Telaga Dewi, Jawa Telaga haur merupakan cerita rakyat dari Jawa Timur, Jawa Perdua dan pulau Jawa pada umumnya. Berkisah tentang seorang lelaki nan menikahi seorang dewi cantik. Ceritanya persis seperti kisahan Jaka Tarub, doang memiliki perbedaan puas nama tokohnya. Kali ini, nama tokohnya adalah Awang Arwah, sendiri maskulin nan pandai bermain seruling. Suatu ketika Awang Sukma mengawasi banyak bidadari sedang bertindak air di telaga, dan ondok sala satu pakaian bidadari tersebut moga dapat dibawa maka dari itu Awang dan menjadi istrinya. Awang pun menikah dengan bidadari tersebut dan memiliki seorang anak. Hingga suatu ketika, mereka mengetahui dusta Awang dan haur tersebut kesudahannya pula ke surga dan pergi Awang. Kisah ini sebagaimana Kelici Tarub, sekadar berbeda etiket namun. 14. Kisahan Rakyat Keong Mas, Jawa Timur Cerita rakyat keong mas merupakan cerita rakyat Jawa Timur yang membualkan tentang kehidupan dua orang puteri raja yang bernama Candra Kirana dan Bidadari Selaka. Cerita keong mas yaitu kisahan yang tenar di nusantara, terdaftar cerita rakyat Jawa Tengah yang sekali lagi sangat tersohor. Diceritakan bahwa Raden Inu Kertapati ingin melamar salah satu dari Candra Kirana dan Peri Galuh, Raden Inu pun memilih Candra Kirana. Haur Galuh yang kecewa memfitnah Candra Kirana dan mengusirnya dari kerajaan. Bukan hanya itu, Dewi Argentum menyuruh seorang penyihir untuk menidakkan Candra Cuaca seyogiannya kecantikannya bablas dan menjadi seekor keong. Penyihir tersebut bercakap bahwa kutukan keong akan hilang ketika Candra Kirana ditemukan maka dari itu Raden Inu. Raden Inu pun enggak kenal letih dan mencari Candra Kirana, setakat satu detik Raden Inu menemukan keong bercelup kencana dan mengambilnya. Keong tersebut kemudian berubah kembali menjadi Candra Binar dan kutukan kembali terhapuskan. Raden Inu dan Candra Kurat pun kemudian menikah dan hidup mereka empat mata pun berlangsung dengan bahagia. Sementara itu, Dewi Fidah pun akibatnya seram dan bersembunyi menjauhi bermula azab dan kesalahannya terhadap Candra Nur. Pulau Kapal, Bangka Belitung Legenda Pulau Pada saat merupakan cerita rakyat yang berasal dari Bangka Belitung. Alkisah di Kepulauan Bangka Belitung hiduplah keluarga yang sangat miskin. Walau sudah lalu berlelah-lelah, nasib mereka tetap bukan bertambah baik. Suatu hari, sang ayah menemukan sebatang tongkat nilik permata yang sangat mahal. Lampau dibawa pulang, ditunjukkan pada istri dan anak asuh laki-lakinya. Mereka sekata bikin lego tongkat tersebut, tubin uang itu akan digunakan cak bagi modal usaha. Berangkatlah sang anak ke memintas pulau. Setelah tongkat itu terjual, sang anak mendapatkan beratus-ratus keping kencana. Bukannya pulang ke rumah, ia malah menghindari melaut untuk berdagang. Kedua hamba allah tuanya terus menunggu dan mengasa kalau putra mereka telah tewas. Bilang tahun berlalu, datanglah kapal gemuk milik saudagar kaya bersama 15 khalayak istrinya. Sang anak kembali menghampiri kedua orang tuanya sekali lalu memberikan sekantung uang, tetapi keseleo satu istrinya merasa tidak senang. Momen ditanya kali kedua orang itu, engkau menjawab mereka ialah pengemis. Jawaban ini terdengar maka dari itu kedua khalayak tuanya. Terjadilah badai, kapal nan ditumpangi sang momongan dan para istrinya pun karam. Mayat kapal yang rani bertransformasi menjadi sebuah pulau. Konon sang saudagar bersama para istrinya menjelma menjadi monyet penunggu pulau yang diberi tanda Pulau Kapal tersebut. BACA Pun Baby Blues & Kaidah Mengatasinya Pada Ibu Setelah Melahirkan 16. Cerita Rakyat Nyi Roro Kidul, Jawa Kompas Selanjutnya adalah kisah rakyat tingkatan yang berasal dari Jawa adalah Nyi Roro Kidul. Narasi ini yaitu mitos dan kepercayaan masyarakat yang adv amat di selama pantai laut selatan pulau Jawa. Setiap kecelakaan yang terjadi di pantai di sejauh rantau selatan pulau Jawa tentu dikaitkan dengan Nyi Roro Daksina, perumpamaan Ratu Pantai Selatan Pulau Jawa. Dipercayai, Nyi Roro Selatan hidup di abad ke-13, nan merupakan nasab Raja Airlangga yang masih keturunan Sinuhun Jayabaya dari Kerajaan Kediri. Ada juga yang menyampaikan bahwa Nyi Roro Kidul merupakan Kuntum dari Raja Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Sederhananya, banyak versi permasalahan Nyi Roro Selatan, terutama terkait asal-usulnya. Kisahnya bebuyutan diceritakan kepada masyarakat di pulau Jawa, terutama yang adv amat di pesisir selatan pulau Jawa. Nyi Roro Kidul dipercaya n kepunyaan angkatan laut selatan yang berbentuk terselubung dan dedemit. Oleh karena itu, banyak aturan yang tidak boleh dilanggar sepanjang Sedulur berkunjung ke pesisir selatan pulau Jawa. Riuk satunya adalah tidak boleh menggunakan baju berwarna bau kencur. Sekadar, legenda dan larangan yang tersebar terkait Nyi Roro Selatan, bisa dimaknai sebagai sebuah bagian penting cak bagi menjaga etika, etis santun dan juga kebersihan lingkungan, terutama di daerah seputar pantai selatan di pulau Jawa. Tidak cak semau yang dapat membuktikan kebenaran dari keberadaan Nyi Roro Daksina itu sendiri, sahaja laksana bagian dari cerita rakyat hanya. 17. Putri Junjung Buih, Kalimantan Lempoyan Cerita rakyat nusantara satu ini merupakan cerita rakyat Kalimantan. Rangkuman cerita rakyat satu ini menceritakan mengenai seorang bayi nan ditemukan oleh Raja Kekaisaran Amuntai. Bayi yang ditemukan tersebut ternyata bisa berbicara dan meminang sesutu kepada sang raja, yaitu mempersunting kain yang ditenun langsung dalam waktu satu musim. Bayi tersebut pun diberi nama maka itu Sang Raja dengan nama Putri Junjung Buih, karena ditemukan di danau dan bisa berbicara. Dalam cerita dongeng rakyat satu ini, Si Kanjeng sultan alhasil takhlik sayembara tercalit permintaan Putri Junjung Buih, Satu turunan menyanggupinya, dia bernama Ratu Kuripan. Ratu Kapur hidup diangkat menjadi pengasu Upik Junjung Ruap dan ikut merapat Putri Junjung Buih hingga tumbuh dewasa. 18. Kisah Rakyat Roro Jongrang, Jawa Tengah The Asia parent Kisah rakyat Roro Jonggrang adalah kisahan rakyat nan bersumber semenjak Jawa Tengah dan mengisahkan tentang asal usul Candi Prambanan. Lewat rekata ada seorang Puteri dari Kerajaan Prambanan yang bernama Roro Jongrang. Roro Jongrang ialah koteng puteri nan sangat cantik dan sangat baik budinya. Saat Bandung Bondowoso berpokok kekaisaran Panggih mengupas Kerajaan Prambanan, ayah dari Roro Jongrang pun terbunuh dalam perjuangan. Bandung Bondowoso sekali lagi meminta Roro Jongrang ibarat istrinya, Roro Jongrang pun tidak bisa menolak, saja ada satu cara yang bisa diberikan maka itu Roro Jongrang, yaitu mempersunting Bandung Bondowoso untuk membangun candi dalam satu malam. Melampaui bantuan jin dan siluman sebagai prajuritnya, Bandung Bondowoso pun menyetujuinya. Namun jin dan terselubung pula mendadak pergi karena menubruk bau pagi nan tahu-tahu menclok. Tapi ternyata bau pagi tersebut diciptakan oleh Roro Jongrang dan warga mudah-mudahan Bondowoso tidak berhasil membangun candi. Akhirnya, mencerna situasi tersebut, Bondowoso marah, dan menjadikan Roro Jongrang sebagai patung candi bungsu. 19. Asal Mula Selat Bali, Bali Info Temanggung Cerita rakyat Indonesia selanjutnya dari bermula daerah Bali yang menceritakan tentang asal mula selat Bali nan memisahkan pulau Bali dengan Pulau Jawa. Sebagai halnya nan telah dijelaskan di awal tadi, bahwa denotasi cerita rakyat ialah tentang sebuah khayalan nan diturunkan secara turun temurun, beberapa ada juga yang dijadikan perumpamaan buku cerita rakyat. Diceritakan atma koteng Brahmana bernama Sidi Mantra yang punya seorang isteri yang cantik dan momongan suami-suami bernama Manik Angkeran. Anak asuh suami-lakinya merecup menjadi pemuda yang pandai dan gagah, namun satu kelemahannya yaitu demen berjudi dan menghabiskan harta ayahnya. Suati hari Sidi Mantra menghindari ke sebuah gunung dan menemui Naga Besukih dengan maksud meminta harta yang dihabiskan anaknya, Naga Besukih kembali memberikannya. Mengetahui situasi tersebut Manik pun mencari Naga Besukih, akibat keserakahannya, Manik memotong ekor ular besar dan menyebabkan Naga Besukih mengamuk dan menzabah Manik. Mengetahui hal tersebut, Sidi Mantra sekali lagi memohon lakukan Naga Besukih menghidupkan juga Manik, Ular besar Besukih mengabulkannya dan Manik pula hidup terpisah berpunca Sidi Mantra, dengan mewujudkan garis yang memisah pulau. Saat itu lah pulau Bali terdidik. 20. Carita Jaka Tarub, Jawa Tengah Kisahan rakyat Indonesia nan terakhir ialah Kelici Tarub yang merupakan kisahan rakyat dari Jawa Tengah. Dikisahkan, pada zaman lalu arwah sendiri pemuda bernama Keneker Tarub di sebuah desa di Jawa Tengah. Guli tinggal bersama ibunya bernama taci Milah. Ayah Jaka telah lama meninggal dan kerjakan menyambung sukma, Jaka dan ibunya bertani saban hari. Suatu saat, Guli Tarub berhalusinasi mendapatkan seorang istri bidadari yang canti jelita berpunca kayangan. Singkat cerita, Ibu Guli Tarub meninggal dan Jaka berlebih sedih atas kepergian ibunya. Dia sekali lagi menyendiri dan pergi ke sebuah danau. Di danau pun, Kelici Tarub mendengar suara perawan nan sedang bermain air di danau. Ketika dilihat, Jaka Tarub kembali terperanjat melihat 7 wanita elok yang berenang dan bermain air di situ Toyawening. Gundu Tarub pun mencuri salah satu rok dari bidadari dan menyembunyikannya. Dewi tersebut bernama Nawangwulan, Jaka Tarub memberikannya baju, dan Nawangwulan bersedia menjadi istri Jaka Tarub. Mimpi Jaka Tarub juga menjadi embaran setelah berlama-lama dilewati. Demikianlah cerita rakyat ringkas dan wanti-wanti moralnya yang bisa Sedulur bagikan kepada anak-anak di rumah. Meski daftar cerita rakyat di atas sudah cak semau sejak puluhan tahun lalu, akan tetapi wanti-wanti tata susila dan hikmahnya masih boleh kita gunakan sampai masa ini. Ingin belanja bulanan nggak pakai ribet?Permintaan Super solusinya! Mulai berpunca sembako setakat kebutuhan apartemen tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan akomodasi belanja lewat handphone. Nggak terlazim keluar rumah, belanjaan kembali langsung diantar. Cak bagi Sedulur nan punya toko kelontong atau warung, boleh juga lho belanja grosir atau kulakan lewatAplikasi Super. Harga dijamin kian murah dan bikin untung bertambah melimpah.
Cerita Rakyat Toraja Lakipadada. Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Dan cerita rakyat yang diceritakan untuk kali ini adalah cerita rakyat Toraja atau cerita rakyat sulawesi selatan dari Tanah Toraja yang menceritakan sejarah lakipadada dalam bentuk cerita singkat lakipadada dalam bahasa indonesia. Sebagiaman pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat yang biasanya umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Cerita singkat lakipadada dalam bahasa toraja adalah versi yang asli namun kali ini cerita rakyat toraja lakipadada adalah versi bahasa indoneisia. Nah bagaimana isi cerita rakyat lakipadada atau cerita rakyat sulsel ini untuk lebih jelasnya disimak saja sejarah lakipadada berikut ini. Cerita Rakyat Toraja - Lakipadada Tana Torja Lakipadada adalah bangsawan toraja yang jadi paranoid terhadap maut, sehingga berusaha mencari mustika tang mate supaya dia bisa hidup kekal, tanpa dihantui kematian mirip cerita Nabi Sulaiman. Lakipadada didalam legenda itu diceritakan kehilangan orang-orang tersayangnya, ibu, saudara perempuan, saudara laki-laki, bahkan pengawal dan hamba-hambanya satu demi satu meninggal dunia. Kemudian Lakipadada menjadi paranoid, berusaha menegasikan kemungkinan kematian juga datang padanya. Pergilah dia mengembara dengan tedong bonga nya mencari mustika tang mate tidak akan mati yang bisa mengekalkan kehidupannya, diantaranya mengarungi ke teluk bone dengan buaya sakti yang barter service dengan imbalan tedong bonga.Dan mencari Pulau Maniang, tempat yang dianggapnya dihuni oleh seorang kakek tua sakti berambut dan jenggot putih yang diceritakan memiliki mustika itu. Karena kekurang sabarannya, Lakipadada gagal memenuhi persyaratan yang diajak si tua sakti; puasa makan minum dan tidur selama tujuh hari tujuh malam. Akhirnya gagal usahanya mendapatkan tang mate. Tapi dari sini Lakipadada mendapat hikmah yang menyadarkannya bahwa menghindari kematian sama halnya dengan menantang kuasa Tuhan. Tidak ada yang bisa melawan takdir Tuhan. Lakipadada, kemudian mengembara lagi dengan menumpang bergelantungan di cakar burung Garuda yang membawanya ke negeri Gowa. Disana Lakipadada, yang sudah tercerahkan, menyebarkan hikmah kebajikan dan berhasil mendapat simpari Raja, mengobati dan membantu permaisuri raja melahirkan. Lakipadada diangkat menjadi anak angkat dan Putra Mahkota. Diakhir cerita diceritakan Lakipadada yang memperistri bangsawan Gowa, kemudian diangkat menjadi raja Gowa, penguasa baru yang bijak. Dia memiliki tiga orang anak, yang kemudian menjadi penerusnya dan mengembangkan kerajaan-kerajaan lain di jazirah sulawesi. Putra sulung, Patta La Merang menggantinya di tahta Gowa. Putra kedua, Patta La Baritan ditugaskan ke Sangalla, Toraja dan menjadi raja disana. Putra bungsu, Patta La Bunga, menjadi raja di Luwu. Akulturasi damai. Lakipadada yang berasal dari Toraja berdamai dengan tiga suku lain; belajar hikmah dari Bugis/Bajo kakek sakti di pulau Maniang, menjadi raja di pusat budaya Makassar, dan mengirim anaknya menjadi Datu di Luwu. Akulturasi ini lah yang mengabadikan darah dan silsilahnya, juga cerita legenda yang mengantarkannya pada kita saat ini, mungkin inilah mustika tang mate yang dimaksudkan, keabadian melalui cerita/legenda. Demikianlah cerita rakyat toraja lakipadada, semoga dapat menghibur, cerita rakyat terkadang hanya fiksi untuk hiburan, jadi bisa kenyataan, bisa juga hanya cerita fiksi belaka, semoga cerita rakyat sulsel diatas bermanfaat dan menghibur.
cerita rakyat toraja tentang hewan